Ads 468x60px

Kamis, 24 November 2011

KEBAYA MODERN UNTUK PERNIKAHAN

KEBAYA PERNIKAHAN

Kebaya adalah salah satu warisan nilai luruh dari nenek moyang yang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia. Kebaya merupakan salah satu alternative pakaian resmi yang dapat menambah daya pikat keangunan seorang wanita. Dewasa ini disain dari pakaian jenis kebaya telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini lebih didorong karena kebaya sering digunakan untuk pakaian resmi yang sering digunakan untuk acara-acara resmi yang sifatnya meriah. Salah satu contohnya adalah kebaya sering digunakan dalam berbagai acara perkawinan bagi mempelai wanita. Hal ini tentu salah satu faktor pendorong kenapa kebaya hingga detik ini masih memiliki peminat yang setia dan banyak, selain itu karena terus mengalami dan mengikuti perkembangan kebudayaan sosial masyarakat maka tak heran jika kita akhir-akhir ini sering disibukkan dengan istilah baru mengenail kebaya yaitu kebaya modern.
Kebaya modern adalah suatu bentuk disain kebaya dengan perpaduan antara kebudayaan asli dari kebaya itu sendiri dengan kebudayaan cakupan luarnya.


 MAKNA KEBAYA BAGI PENGANTIN



Kebaya-Pengantin-dan-Makna-Warnanya

Kebaya pengantin memang selalu menjadi salah satu topik pembicaraan para tamu undangan pernikahan yang hadir. Dan pengantin mana yang tidak ingin memberikan kesan baik di hari pernikahanya, termasuk mempersiapkan secara sempurna kebaya yang akan dikenakan di hari bahagianya.
Bagi seorang pengantin, bebas dan sah-sah saja mengenakan warna kebaya pengantin yang diinginkan. Namun bagi Anda, para tamu undangan, bisa itu sebagai saudara atau teman dari sang pengantin, tahukah Anda bila ada beberapa peraturan warna kebaya saat menghadari pesta pernikahan.
Anda harus mengingat apa peran Anda di pesta pernikahan itu. Apakah sebagai orangtua mempelai pengantin, sebagai keluarga dalam, teman dekat, atau hanya undangan biasa? Dengan mengetahui peranan tersebut, Anda bisa lebih mudah menentukan warna kebaya yang akan dikenakan.





Bagi orangtua pengantin yang merupakan penyelenggara pesta, maka diperbolehkan memilih warna dan paduan yang lebih glamour dibandingkan para undangan. Warna ini akan membedakan antara si empunya acara dengan tamu. Namun jangan lupa untuk menyesuaikan dengan tempat serta waktu diadakannya pesta pernikahan. Adapun warna yang umum dikenakan orangtua pengantin ialah merah, maroon, hijau keemasan, ungu tua/lilac dan emas.
Jika Anda merupakan salah satu kerabat pengantin, misalnya ipar atau saudara kandung pengantin, diperbolehkan memilih warna yang lebih kuat untuk menambah kesan mewah. Warna “kuat/dominan” ini juga ditujukan untuk mencuri perhatian. Bagi Anda yang tidak menyukai warna “kuat/dominan” bisa juga mengenakan kebaya dengan warna lebih “soft” dan kalem ditambah padanan payet atau kristal yang berkilau.
Baik sebagai orangtua atau kerabat sang mempelai pengantin, ada baiknya mengenakan warna kebaya yang masih dalam satu kesatuan gradasi warna kebaya pengantin atau tema dekorasi yang menjadi warna dominan. Kesamaan warna kebaya ini akan berpengaruh saat pengambilan foto keluarga.
Jika Anda hadir sebagai undangan, ada baiknya mengenakan gaun atau padanan kebaya yang tidak mencolok mata. Pilihlah warna-warna netral seperti putih, perak, hitam, dan cokelat. Anda juga bisa memadukan warna-warna pastel dengan dengan sedikit warna dominan, misalnya cokelat dengan emas.Dengan mengenakan warna “soft” ini diharapkan tidak “mematikan” pesona kebaya pengantin yang memang seharusnya menjadi pusat perhatian di setiap pernikahan.


SEJARAH  KEBAYA .

Kebaya diperkenalkan oleh kerajaan Majapahit. Pada zaman duchess memakainya karena terlihat sederhana, elegan dan dapat diterima oleh agama baru Islam yang hanya masuk ke Indonesia. Kawasan Aceh, Riau dan Johor Alam diadopsi sebagai sarana ekspresi sosial negara dengan penguasa Jawa. Kebaya di Pulau Jawa dianggap sakral pakaian untuk dikenakan pada pertemuan nasional atau pada pertemuan para bangsawan.

Kebaya secara bertahap menyebar ke daerah lain melalui interaksi perdagangan, diplomasi dan sosial di Malaka, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Kesultanan Sulu dan Mindanao. Setelah ratusan tahun Kebaya telah menjadi bernilai seni, penuh unsur-unsur budaya dan pakaian adalah karakteristik dari keragaman bangsa Indonesia.

Contoh - Contoh Kebaya Untuk Pernikahan. 













0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll